Sebuah Kisah Perjalanan Jendela Nusantara, Ekskursi Kecil KSI
Updated: Jan 27, 2023
Menilik Kehidupan Masyarakat Adat Kanekes
Ekskursi mini KSI merupakan bentuk ekskursi singkat dengan tujuan untuk melihat dan mengetahui bentuk arsitektural daerah sekitar Jakarta. Untuk ekskursi mini pertama dilaksanakan di Baduy Dalam, Banten dengan latar belakang yaitu Suku Baduy merupakan salah satu suku yang dianggap masih tertutup dari teknologi dan modernisasi sehingga sangat menarik untuk dipelajari mulai dari tempat tinggal hingga cara hidup sehari-hari dari masyarakat Suku Baduy.
Jendela Nusantara :
Sebuah Kisah Perjalanan, Menilik Masyarakat Adat Kanekes
Perjalanan Menuju Baduy Dalam
Kami berkumpul di Stasiun Rangkas Bitung pukul 09.00 WIB, kemudian melanjutkan perjalanan menggunakan mini-bus menuju Camp yang berada di Kampung Cakeum Desa Nayagati, Leuwi Damar. Sesampainya di camp pukul 12.00, kami diberi waktu 1 jam untuk beristirahat.
Perjalanan dimulai pada pukul 13.00, kami didampingi 1 leader dan beberapa warga Baduy Dalam yang menyediakan jasanya sebagai porter yang sekaligus mendampingi kami. Dalam perjalan menuju baduy dalam terdapat 4 kampung yang kami lewati untuk dapat mengunjungi pemukiman baduy dalam, keempat kampung tersebut ialah Kampung Panyarangan, Kampung Kadu Kohak, Kampung Batara, dan Kampung Garendeng.
Untuk mencapai Kampung Kadu Kohak, kami harus melewati jembatan bambu yang dibangun secara bergotong royong oleh warga baduy. Setelah itu, kami juga berkesempatan untuk melihat Jembatan Akar yang sangat ikonik dimana konstruksi jembatan dipenuhi oleh akar rambat serta bambu.
Setibanya di Baduy Dalam
Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 25.000 langkah, akhirnya kami tiba di Baduy Dalam, setibanya disana, kami membersihkan diri di sungai dan mengganti pakaian kami di kediaman ayah Dharma atau aki Samanah. Setelah kegiatan bersih - bersih kami disuguhkan makan malam oleh ayah yang rumahnya kami tempati. Malam semakin larut dan kami menghabiskan waktu dengan bercengkrama dengan teman - teman seperjalanan sembari meningkatkan keakraban dengan tamu-tamu lainnya dan warga baduy dalam.
Perjalanan pulang
Pada tanggal 12 pagi pukul 09.00 kami pun berkemas untuk tracking pulang, dari titik baduy dalam kami pergi menuju kampung Kaduk Kohak Hilir, dengan medan yang curam dan menanjak, setibanya di kampung ini, perjalanan kami menjadi terhambat karena hujan yang tidak kunjung berhenti. Sehingga kami memutuskan untuk melipir dan beristirahat. Setelah hujan mereda, kami beranjak dari kampung Kaduk Ketug menuju basecamp, dalam perjalanan tersebut kami melewati danau yang bernama danau Dangdang Ageng.
Setelah mencapai basecamp kami dan teman seperjalanan mulai membersihkan diri, sholat, dan makan siang sebelum menuju stasiun Rangkas Bitung dengan menggunakan mini bus. Kemudian setelah sampai pada titik terakhir berhenti mini bus yang kami naiki, kami pun bergegas menaiki kereta menuju rumah masing-masing.
Follow instagram kami,
@ksi.adhisthana
Untuk mengetahui lebih dalam mengenai budaya dan Imah, Rumah Adat Masyarakat
Comments